“kami putra-putri terbaik negeri bersumpah,satu darah satu hati berjuang tak kenal henti, kami putra-putri terbaik negeri bersumpah berjuang dan berkontribusi ikhlas dari hati,kami putra putri terbaik negeri bersumpah perjuangan ini tak akan berhenti sampai raga kembali pada pangkuan ibu pertiwi,,Tuhan dan utusannya menjadi saksi”
Selasa, Agustus 17, 2010
Sabtu, Agustus 14, 2010
Jumat, Agustus 06, 2010
micro teaching
setelah padang bulan, cinta didalam gelaspun usai.
mengingat apa yang aku baca setelah ini, padang bulan beserta cinta didalam gelasnya hirata, aku merasa malu tersipu dan tertipu tapi mau. aku melihat dan membaca pada kecemburuannya ketika wilayah de factonya mulai terasa di caplok oleh pihak yang tak sedikitpun merasa sok besar namun memang lebih dari segalanya. dengan kegilaan yang menjurus pada penjatuhan yang tidak manusiawi sekalipun akan dilakukan demi sebuah harga diri dan eksistensi. hebat,,, akupun pernah bahkan sering melakukan itu, cinta pun memakai rumus dasar politik yang dikenal kejam bahkan menyakitkan namun enak untuk dilanjutkan. sistem politik adalah mendapatkan kekuasaan dan mempertahankannya, begitupun masalah tentang cinta, mendapatkan cinta dan mempertahankannya dengan teramat sangat.
itulah sebuah dunia yang menarik untuk dimasuki namun mengiris dan menyakiti bila berada didalamnya, mungkin begitu banyak orang yang sangat kita inginkan, namun orang lain belum tentu menginginkan cinta, begitulah, cinta adalah media untuk menyakiti diri sendiri.
Minggu, Juli 25, 2010
Sabtu, Juli 17, 2010
Selasa, Juli 13, 2010
hari sepi
Jumat, Juli 09, 2010
aku berbicara tentang soe
jiwa-jiwa yang luka
serta pilu dan tak menentu perasaannya.
dan ketika goyah keyakinannya,
bahkan tak dapat berjalan lagi perjuangannya.
sebaiknya aku mengutip lirik lirih dari sebuah lagu,
lagu yang mengiris jejak langkah sepinya sebuah hati
"dia berbisik lirih padaku,
pergilah jika engkau mau.
disini bukanlah tempatmu,
kejar semua mimpimu, tentangku"
lagu pengiring syahdu nan pilu,
atau benar kami adalah generasi-generasi patah hati,
cepatlah pergi musim gugur, dan datanglah musim semi,
jangan ada lagi yang perlu terluka
Rabu, Juli 07, 2010
tragis,,3=1
sebenarnya hampir sama nasib gw, menggantung tak tahu arah sedangkan ujung dari perjalanan ini bisa jelas untuk ditebak, dia meminta maaf jarang balas sms dari gw, dan akan menjelaskan namun tetap kapan-kapan. ada hal yang menguntungkan disini, kapan-kapan membuat gw jauh lebih ada sedikit waktu dekat dengannya walau tahu kapan akan berakhir juga, entah cepat atau lambat kata-kata nan syahdu dan pilu itu akan keluar dari mulut kecilnya namun pasti menusuk ke sumsum otak syaraf hingga kejang-kejang mungkin, dan nampaknya tak mudah bagiku untuk tetap berdiri tegak bak seorang ksatria yang kalah dari perang namun tetap berjiwa besar. dan kata-kata sakti itu gw prediksi tak jauh mungkin dekat maknanya yaitu, maaf tolong jauhi saya!
Selasa, Juli 06, 2010
keluh kesah
Senin, Juli 05, 2010
penghargaan
Kamis, Juli 01, 2010
aku menyebutnya si_hk
sekapuur sirih peradaban
Ulang tahun Bank Indonesia
Selasa, Juni 29, 2010
arah
BOGOR +256
"politik adalah tugas sedih : menegakkan keadilan di dunia yang berdosa"
Jumat, Juni 25, 2010
matinya nurani
Kamis, Juni 24, 2010
kembali
bersatulah
Minggu, Juni 20, 2010
mimpi mati
Sabtu, Juni 19, 2010
gema vuvuzela
Jumat, Juni 18, 2010
malam sunyi
gelap terang
Kamis, Juni 17, 2010
KERETA MALAM
Minggu, Mei 30, 2010
metlit again
Abdi saputra
4115 08 3278
Pada hari ini kita akan berbicara tentang kisi-kisi instrumen, jika dalam sebuah penelitian ada dua variabel yang diteliti maka minimal kisi-kisi instrumennya juga dua jumlahnya. Pada kisis-kisi instrumen ini digunakan dua cara yaitu melalui test dan non test. Pada BAB II haruslah membuat suatu sintesis atau mensintesiskan dari teori-teori yang dicantumkan di BAB II, sintesis ini berisi tentang rangkuman dari berbagai pendapat ahli. Biasanya dalam sebuah penelitian kuantitatif selalu menggunakan kata denotatif.
Dalam rumusan instrumen, misalkan menggunakan test lalu testnya seperti apa dan test itu untuk siapa?. Jelasnya kita harus membuat pertanyaan dan juga pernyataan yang kegunaannya untuk menjaring variabel x dengan variabel y. Berikut adalah sistematika urutan rumusan instrumen :
no | Aspek/dimensi | indikator | Sub indikator | No.item |
| | | | |
| | | | |
Dalam sebuah penyusunan laporan dilakukan dengan bimbingan, sehingga bila kita tarik definisi dari skripsi adalah sebuah karya akademik terbimbing. Instrumen penelitian terdapat pada pembimbing II. Namun dalam penyusunan seminar SPS belum ada pembimbingnya.
Kerangka berpikir adalah argumentasi peneliti berdasarkan teori dalam rangka pengajuan hipotesis. Misalkan x berhubungan dengan y.
metlit
Abdi Saputra
4115 08 3278
pada pembahasan hari ini kita akan berbicara mengenai data. data merupakan sebuah output dari penelitian yang kita teliti. data terbagi atas dua macam, yang pertama adalah data primer dan yang kedua adalah data sekunder. data primer dapat diartikan sebagai data yang didapatkan secara langsung dari sumber utama, contohnya observasi dan wawancara. sementara itu yang dimaksudkan data sekunder adalah data yang didapatkan tidak secara langsung. misalkan kita mendapatkannya melalui literatur maupun pustaka.
pembahasan lanjutan kita hari ini adalah bentuk data dalam sebuah penelitian. disini ada dua macam data, data kualitatif dan kuantitatif. data kualitatif biasanya berbentuk tulisan, baik narasi atau pendeskripsian peneliti dalam penelitiannya di lapangan. sementara kalau kita berbicara data kuantitatif biasanya berbentuk data statistik atau berbentuk angka-angka atau numerik.
Lalu kita beranjak ke instrumen penelitian. Instrumen penelitian mungkin sudah tidak asing lagi dalam pembahasan metlit, instrumen penelitian memiliki definisi yaitu alat pengukur atau alat yg digunakan dalam pengumpulan data. di penelitian kuantitatif setiap penelitian yang ada dalam kuantitatif tidak dapat teruji tingkat validitas atau reliabelitasnya jika alat yang digunakan tidak sesuai dengan apa yang diukurnya.
jika mengacu pada penelitian kualitatif, yang menjadi alat atau instrumen adalah si penelitu itu. peneliti dituntut keobjektifitasannya untuk mencapai tingkat validitas yang maksimal. Karena pada penelitian kualitatif tidak bermain ditataran angka sehingga nilai atau value yang diteliti tidak berbentuk data, jadi peneliti bertindak naratif disini.
Selasa, April 20, 2010
instrumen penelitian
Senin, April 19, 2010
metlit uts
jika mengacu pada penelitian kualitatif, yang menjadi alat atau instrumen adalah si penelitu itu. peneliti dituntut keobjektifitasannya untuk mencapai tingkat validitas yang maksimal.
metlit
pembahasan lanjutan kita hari ini adalah bentuk data dalam sebuah penelitian. disini ada dua macam data, data kualitatif dan kuantitatif. data kualitatif biasanya berbentuk tulisan, baik narasi atau pendeskripsian peneliti dalam penelitiannya di lapangan. sementara kalau kita berbicara data kuantitatif biasanya berbentuk data statistik atau berbentuk angka-angka atau numerik.
Minggu, Februari 21, 2010
metlit 17 February 2010
Abdi Saputra
4115 08 3278
metlit 17 February 2010
dalam kuliah ini yang menjadi awal pembahasan adalah mengenai tentang variabel penelitian, variabel penelitian diartikan sebagai gejala yang bervariasi yang diambil dari kata variabel. Atau dalam pengertian lain variabel adalah suatau atribut atau tanda yang dianggap mencerminkan atau mengungkapkan pengertian atau bangun pengertian. Mengungkapkan pengertian disini adalah mengungkapkan sesuatu yang sederhana sehingga jawaban yang diperoleh pasti dan tidak memerlukan waktu kajian yang cukup lama dan butuh literatur yang banyak juga, sebaliknya bangun pengertian adalah pengungkapan sesuatu dengan hasil pemikiran yang mendalam dan jawaban tentunya tidak akan singkat. Lalu selanjutnya variabel mempunyai nilai-nilai yang berbeda-beda, disini bisa dicontohkan seperti tinggi badan, kelas sosial, jenis kelamain dan indeks kecerdasan. Jika penelitian kuantitatif berorientasi pada variabel atau hasil maka penelitian kualitatif pada proses.
Selanjutnya kita akan membahas tentang klasifikasi variabel, dimana jenis dari klsifikasi variabel antara lain, variabel kategorik, lalu variabel dikotomi dan yang terakhir variabel kontinyu. Kita awali dengan variabel kategorik, variabel kategorik adalah atribut yang menjadi dasar klasifikasi variabel, bisa kita ambil contoh disini pekerjaan pokok ayah, daerah tempat tinggal, sekolah tempat belajar, dan bahasa dirumah. Bisa dikatan variabel jenis ini akan menimbulkan banyak jawaban. Yang kedua adalah variabel dikotomi, variabel kategorik yang paling sederhana, karena tidak menimbulkan jawaban yang banyak, atau pilihan yang sedikit. Contohnya seperti ini, pria-wanita, lulus-tidak lulus, tinggi-pendek. Dan yang terakhir adalah variabel kontinyu, dalam variabel ini memuat nilai-nilai dalam satu rentetan yang tak terbatas, seperti tinggi badan, berat badan, usia dan jarak. Dalam variabel ini tidak boleh menggunakan alat ukur yang terpatok.
Macam-macam variabel antara lain ada yang dinamakan variabel bebas dan yang kedua adalah variabel terikat. Dalam korelasinya variabel bebas biasanya dengan simbol “ x “ dimana dia yang mempengaruhi dan terikat dengan simbol “ y “ dia yang dipengaruhi. Keduanya di uji dengan metode korelasional. Hubungan antara kontribusi atau kausalitas. Bedanya jika kontribusi kita hanya melihat seberapa banyak x dapat mempengaruhi y, sedangkan kausalitas dengan menggunakan eksperimen kita mencari sebab dan mengukur akibat. Selain itu juga ada yang dinamakan variabel pengganggu, yang biasanya terjadi pada eksperimen.
Masalah penelitian yaitu persoalan-persoalan penelitian dibidang pendidikan adalahpertanyaan-pertanyaan tentang keadaan dilapangan pendidikan. ada beberapa hal yang menjadi nilai kelayakan masalah, yang pertama idealnya masalah tersebut hendaknya merupakan masalah yang pemecahannya akan memberikan kepada bangunan pengetahuan dibidang pendidikan, harus ada kesinambungan antara penelitian dan manfaat untuk pendidikan. Yang kedua persoalan tema yang diangkat idealnya adalah perasoalan baru, jangan yang sudah diteiliti orang lain. Selanjutnya persoalan terebut harusnya merupakan persoalan yang dapat diteliti. Yang terakhir persoalan itu harus sesuai bagi peneliti, misalkan menarik bagi peneliti, sesuai dengan bidang peneliti, dapat dilaksanakan peneliti dan yang terakhir waktu penelitian tersedia, jangan sampai kita tidak memiliki waktu untuk meneliti tersebut.
metlit 10 feb 2010
4115 08 3278
Metlit 10-02-10
Tujuan ilmu pengetahuan itu ada beberapa tujuan yang ada, yang pertama adalah tujuan deskriptif, tujuan deskriptif ini dimana ilmu pengetahuan itu menggambarkan, atau secara substansi. Yang kedua adalah eksplanatori, yang ilmu pengetahuan itu memiliki tujuan menjelaskan atau menghubungkan, atau bias disebut adanya asas kausalitas atau sebab akibat. Yang ketiga ilmu pengetahuan itu memiliki tujuan prediktif, ilmu tujuannya untuk menduga apa yang akan terjadi. Jadi misalkan terjadi sebuah fenmena maka kita dapat memprediksi fenomena ini akan menghasilkan fenmena yang lain.
Ada tiga macam Kebenaran ilmiah yaitu, kebenaran kherensi atau disebut juga deduktif, yang berisikan tentang sesuai dengan teori yang ada. Selanjutnya ada yang dinamakan kebenaran korespndensi atau induktif yaitu melihat dari adanya fakta yang ada. Dan yang terakhir adalah kebenaran pragmatis, kebenaran berdasarkan nilai praktis atau kegunaan saja.
Ada beberapa sumber masalah penelitian, yaitukita bias lihat dari pengalaman, pengalaman siapa saja dan bleh dari buku atau literature. Selanjutnya deduksi dari teori dan yang terakhir aalah literature yang relevan, jangan mengambil yang kontemporer atau mudah basi.
Minggu, Februari 07, 2010
Metode penelitian tanggal 3 februari
Dalam metode penelitian ada beberapa poin yang harus diperhatikan, yang pertama ada sumber pengetahuan yang pertama adalah pengalaman dimana pengalaman adalah sumber pengetahuan yang paling tua, setiap orang memiliki pengalaman berbeda dengan sudut pandang yang berbeda pula atau bias disebut juga subyektif. Dimana pengalaman mempunyai alat untuk menangkap respon melalui panca indra. Poin kedua dari sumber pengetahan adalah otoritas atau wewenang. Orang tentu akan percaya pada orang yang memiliki otoritas penuh pada masyarakat. Misalkan kepercayaan masyarakat pada tokoh agama seperti kiai atau ustad, ataupun filsuf terkenal seperti Aristoteles dan lainnya tanpa mempertanyakan sejauh mana kebenaran dari hasil pemikiran mereka. Yang ketiga adalah cara berfikir deduktif, cara ini bias disebut juga dengan silogisme, namun ada kekurangan dalam cara berfikir deduktif ini karena menarik kesimpulan premis atau mayor haruslah benar, jika tidak maka kesimpulan akan salah. Yang keempat adalah cara berfikir induktif dimana teori ini kebalikan dari deduktif, yaitu fakta terlebih dahulu dan baru teori. Dan yang kelima atau terakhir dari sumber pengetahuan adalah pendekatan ilmiah, yaitu komparasi atau gabungan dari teori berfikir deduktif dan induktif.
Selanjutnya langkah-langkah pendekatan ilmiah, yang pertama adalah perumusan masalah, tidak mungkin kita akan memulai suatu penelitian bila tidak ada masalah yang akan kita teliti. Yang kedua adalah, pengajuan hipotesis. Pengajuan hipotesis diajukan setelah perumusan masalah, dan menjadi jawaban sementara dari masalah yang diajukan. Yang ketiga ada cara berpikir deduktif, dimana disini adalah proses pengumpulan teeori-teori yang berkaitan erat dari masalah yang diteliti. Yang keempat ada pengumpulan dan analisis data, dan yang terakhir adalah penerimaan atau penolakan hipotesis. Dalam pengujian hipotetis haruslah bersikap netral, jangan ada kesimpulan sebelum ada penelitian dan tidak ada berprasangka.
Pengertian dari hakikat ilmu adalah pengetahuan yang dapat dipercaya. Pengetahuan yang ilmiah. Ilmu adalah serangkaian konsep dan skema konseptual yang saling berkaitan dan yang berkembang sebagai hasil eksperimen dan pengamatan serta yang bermanfaat bagi eksperimen selanjutnya.
Asumsi ilmuwan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain yaitu, pertama kejadian yang diteliti bersifat taat hokum atau tertib, ada hokum kausalitas atau sebab dan akibat. Yang kedua kebenaran ilmu pada akhirnya diperoleh secara tuntas hanya dari pengamatan langsung.
Selain asumsi ilmuwan ada hal yang menjadi sikap para ilmuwan, yang pertama ilmuwan itu harus bersikap skeptic, yaitu ilmuwan sangsi atau ragu sehingga memunculkan sikap tidak puas pada hanya satu informasi yang didapat dan tidak mudah percaya. Yang kedua ilmuwan haruslah objektif, apa adanya dan tidak berpatokan pada apa yang ia yakini. Yang ketiga adalah berrorientasi pada fakta bukan nilai (value). Dan yang terakhir adalah sistematik, tidak boleh memahami informasi secara sepotong-sepotong, atau ada yang dipisahkan dan focus.
Teori memiliki definisi yaitu suatu himpunan pengertian (construct/concept) yang saling berkaitan, batasan serta proposisi yang menyajikan pandangan yang sistematis tentang gejala-gejala dengan jalan menetapkan hubungan yang ada diantara variable-variabel dengan tujuan untuk menjelaskan serta meramalkan gejala-gejala tersebut.
Macam-macam teori antara lain, teori induktif yang teori ini berdasarkan fakta dan teori deduktif atau hipotesis yang berpatokan pada penyertaan umum. Kegunaan teori itu sendiri yaitu meringkas dan menyusun pengetahuan, menjelaskan dan member arti hasil penelitian, member keterangan sementara tentang peristiwa yang diamati, meramal gejala yang akan terjadi dan yang terahir merangsang perkembangan pengetahuan yang baru.
Teori itu sendiri memiliki beberapa cirri-ciri, cirri-ciri teori antara lain yang pertama teori harus dapat menerangkan fakta, yang kedua teori harus konsisten dengan fakta, yang ketiga teori harus memberi cara pembuktian kebenarannya dan terakhir teori harus merangsang penemuan baru.
Dalam pengertiannya hakikat penelitian adalah penelitian dapat dirumuskan sebagai penerapan pendekatan ilmiah pada pengkajian suatu masalah. Ini adalah cara untuk mendapatkan informasi yang berguna dan dapat dipertanggungjawabkan serta tujuannya adalah untuk menemukan jawaban terhadap persoalan yang berart, melalui penerapan prosedur-prosedur ilmiah.
Tahap-tahap penelitian yang pertama adalah memilih masalah, yang kedua adalah tahap analisis, yang ketiga adalah memilih strategi penelitian dan mengembangkan instrument penelitian, yang keempat mengumpulkan dan menafsirkan data serta yang kelima melaporkan hasil penelitian tersebut.