ziddu.com

Rabu, Oktober 28, 2009

untukmu pemuda Indonesia

entah apa yang terfikir dibenak tuhanku
apa kah ini sudah aturan yang jelas atau suratan
aku terbuang di negeri yang porak poranda ini
tak ada yang dapat diharapkan darinya
tak satupun
tapi aku tidaklah diciptakan untuk menyerah pada keadaan
dan pasrah untuk mengutuki nasib yang terjadi
akulah yang harus menjadi pilar perubahan
dari akhir sebuah kehancuran

namun apakah aku bisa dalam kesendirian?
dimana yang lain tak ada satupun yang mampu bertahan
sekedar mengingat romantisme belaka
padahal perjuangan ini milik kita bersama
kita terlahir untuk generasi ini
bukan untuk mempertahankan generasi yang sudah menjadi angan
ayolah kawan kita bergerak bersama
bersama jauh lebih dari pada sendiri
berhenti atau mundur berarti hancur
jangan siakan apa yang ada
karena kita tak tau adanya
apa yang terjadi di kemudian hari
yang kita tahu hanya saat ini kita berjuang untukmu negeri



mari rayakan hari sumpah pemuda kali ini bukan hanya karena latah semata

Kamis, Oktober 01, 2009

ekonomi politik

Latar Belakang Lahirnya Ekonomi Politik

Ilmu ekonomi politik bisa dianggap sebagai disiplin ilmu baru dan bisa juga disebut sudah tua, disebut baru karena di Indonesia sendiri ilmu tersebut bau diajarkan dalam dua decade terakhir, lalu dusdah tua karena telah di bahas oleh filsuf seperti Aristoteles. Ekonomi politik lebih berkembang pada abad ke-14 saat transisi raja ke para saudagar atau dikenal dengan era merkantilisme. Praktik yg dilakukan para saudagar(merchant( yg sangat merugikan kaum petani tidak disukai oleh Francis Quesnay,yg disebut pandangan Fisiokratisme.

Ilmu ekonomi politik baru memperoleh bentuk pada pertenganhan abad 18 dituislnya The Wealth of Ntaions oleh Adam Smith pada tahun 1776. Pakar ekonomi klasik yang paling awal mengenbangkan disiplin ilmu ekonomi politik adalah David Ricardo. Lalu juga ada Thomas Malthus dan john stuart mill.

Ilmu ekonomi dengan ilmu politik semakin rukun berkat karya Kenneth Arrow, Mancur Olson, William Riker, james Buchanan dan Gordon Tullock. Mereka mengembangkan apa yang disebut ekonomi politik baru dengan dua macam : teori pilihan rasional dan teori pilihan public. Penggunaan metode analisis ekonomi politik dikembangkan lebih lanjut oleh pakar-pakar ekonomi yang tergabung dalam aliran institusional(Dorodjatun Kuntjoro jakti, 1991)

Lembaga-lembaga Ekonomi dan sitem Ekonomi Politik

Ilmu ekonomi pada intinya mengajarkan bagaimana mansuia atau sekelompok manusia membuat pilihan-pilihan terbaik, seperti yg dikemukakan oleh Paul Samuelson “ilmu ekonomi ialah studi mengenai bagaiman orang dan masyarakat memilih, dengan atu tanpamenggunakan uang untuk memanfaatkan sumber-sumber daya produktif yang langka demi memproduksi berbagai komoditi dari waktu kewaktu dan mendistribusikannya untuk dikonsumsi, saat ini maupun di masa depan, oleh berbagai orang dan kelompok dalam masyarakat.”

Inti masalah ekonomi adalah kelangkaan(scarcity),ada empat masalah utama ekonomi yaitu, alokasi, produksi, distribusi dan konsumsi. Masalah alokasi terkait dengan penjatahan sumber daya yg ada, lalu produksi tentang pengolahan menjadi sebuah barang dengan nilai guna, distribusi dengan transportasi dan konsumsi akan kepuasan konsumen yg tiada habis.

Lembaga-lembaga Ekonomi

Dalam pengalokasian sumber daya dan pendistribusian hasil-hasil produksi untuk konsumsi, ada beberapa lembaga ekonomi yang perlu diketahui, yaitu: altirisme, anarki, pasar, dan pemerintah. Alturisme adalah pola alokasi dan distribusi atas dasar system dan hubungan pemberian timbale balik-saling membantu. Lalu anrki adalah pola alokasi dan distribusi tanpa disertai hokum dan aturan, yang lebih banyak mengandalkan kekuatan dan kekuasaan. Jika perlu dalam upaya memperebutkan sumber daya yang langka akan ditambahdengan sifat licik dan penipuan.

Lembaga ketiga yg lebih baik sekaligus lebih efisien untuk mengalokasikan sumber daya adalah penggunaan mekanisme pasar. Melalui pasar, alokasi sumber daya dilakukan dengan kekuatan permintaan dan penawaran. Dan lembaga terakhir yang digunakan untuk mengalokasikan sumber daya mendistribusikan hasil-hasil produksi untuk konsumsi adalah pemerintah.

System-sistem Ekonomi Politik

Kinerja perekonomian suatu Negara ditentukan oleh banyak factor, anatara lain yaitu: 1. Kebijaksanaan-kebijaksanaan ekonomi yang dijalan kan pemerintah, 2. Lingkungan dimana perekonomian tersebut beroperasi,dan 3. System ekonomi politik yang digunakan.

Menurut Gregory dan Stuart, system ekonomi mencakup mekanisme, pengaturan pengorganisasian, dan aturan-aturan untuk membuat dan melaksanakan keputusan-keputusan tentang alokasi sumber daya yang terbatas jumlahnya. Dan perbedaan definisi sebagai berikut:

1. Organisasi pengaturan pengambil keputusan

2. Mekanisme penyebaran informasi dan kordinasi

3. Hak kepemilikan kekayaan produktif

4. Mekanisme penetapan berbagai tujuan dan system intensif

Klasifikasi pertama, yaitu organisasi pengaturan pengambil keputusan, suatu perekonomian disebut terpusat(centralized) atau otoritas terpusat. Sebaliknya system terdesentralisasi(decentralized) jika keputusan ekonomi dipegang oleh unit-unit ekonomi yang lebih rendah.

Klasifikasi yg ke dua ada dua macam mekanisme yg dapat digunakan yaitu mekanisme perencanaan dan mekanisme pasar. Untuk klasifikasi yang ketiga ada tiga kemungkina yang pertama kekuasaan berada di privat maka terjadi system kapitalisme, lalu yang kedua kekayaan produktif milik public, dan yang ketiga milik kolektif atau kooperatif.

Klasifikasi terakhir untuk menggerakkan orang atau atau unit ekonomi agar melakukan aktivitas ekonomi bisa digunakan intensif materi atau moral.

Table klasifikasi system-sistem ekonomi

klasifikasi

kapitalisme

Sosialisme pasar

sosialisme

Organisai pengaturan

Pengambilan keputusan

Lebih terdesentralisasi

Lebih terdesentralisasi

Lebih terpusat

Mekanisme penyebaran informasi & koordinasi

Lebih ditentukan oleh pasar

Lebih ditentukan oleh pasar

dominan

Pemilik kekayaan produktif

Dominan privat

Dominan Negara dan/kolektif

Dominan negara

System intensif

Dominan materi

Materi dan moral

Materi dan moral

Kaitan antara Ekonomi dan Politik

Ekonomi

Arti atau istilah ekonomi bisa kita definisikan pertama, ada yang memaknai ekonomi sebagai cara melakukan sesuatu, seperti dalam istilah ekonomis atau kalkulasi ekonomi yang konotasinya adalah efisiensi. Kedua,ada yang memaknai ekonomi sebagai aktivitas untuk mendapatkan yang di inginkan. Ketiga, ekonomi sebagi institusi seperti ekonomi pasar atau ekonomi komando.

Politik

walau konseppolitik tidaklah sejelas konsep ekonomi,konsepsi politik banyak sekali. Ada yang mengartikan politik sebagai “siapa yang mendapat apa,kapan,dan bagaimana”(lasswell,1936): “perjuangan untuk mendapatkan kekuasaan”(Morgenthau,1960): “seni dan ilmu tentang pemerintahan”.

Jika politik diartikan sebagai pemerintah, politik adalah mesin politik formal Negara secara keseluruhan. Jadi politik disini mencakup semua aktifitas proses dan struktur pemerintah.

Jika politik diartikan sebagai public, politik merujuk pada periastiwa-peristiwa yang melibatkan banyak orang. Jika politik diartikan sebagai otoritas pengalokasian, arti politik dan ekonomi menjadi mirip sebab keduanya dimaksudkan sebagai metode alokasi.

Definisi Ekonomi Politik

Hubungan antara ekonomi dan politik bisa bermakna eksplanatori(menjelaskan bagaimana keduanya terkait) dan juga bersifat normative(bagaimana seharusnya sifat perkaitan di antara kedua disiplin ilmu tersebut)

Dari buku yang ditulis Martin Staniland What a Political economy makna dari ekonomi politik yaitu: sebuah studi tentang teori social dan keterbelakangan. “mengacu pada masalah dasar dalam teori social: hubungan antara politik dan ekonomi. Isu ini memiliki dua sisi baik eksplanotori maupun normative. Isu ini menimbulkan pernyataan mengenai bagaimana kedua proses tersebut saling terkait dan mengenai bagaimana seharunya mereka terkait”

Menurut Caporao & Levine pada awalnya ekonomi politik dimaksudkan untuk memberikan saran mengenai pengelolaan masalah-masalah ekonomi kepada para penyelenggara Negara. Albert O . Hirschman dalam Essay in Tresparing: Economics to Politics and Beyond, ekonomi politik memang merupakan penjajahan dari ilmu ekonomi kedalam ilmu politik. Sebagai salah satu disiplin ilmu yang lebih kompherenshif, ekonomi politik lahir dari berbagai upaya yang dilakukan untuk menemuakn sinergi, mengisi kekosongan yang tidak dijumpai dalam satu disiplin ekonomi atau disiplin politik saja.

Sebagian ekonom terutrama aliran neoklasik, umumnya menilai bahwa pendekatan ekonomi politik ini lebih interior disbanding pendekatan analisis ekonomi murni dalam upaya memahami peristiwa ekonomi, proses ekonomi maupun perilaku actor-aktor atau factor ekonomi.

Cakupan Ilmu Ekonomi

Ekonomi politik merupakan kajian yang sangat kompherenshif, membahas banyak segi dan bersifat interdidipliner,tidak hanya melibatkan ilmu ekonomi dan politik, tetapi kadang-kadang juga ilmu social, budaya, hokum dan psikolog. Karena sifat kajian yang bersifat interdisipliner masalah barupun timbul kita semakin sukar menetukan batasan-batasan kajian dan dengan sendirinya juga sulit membangun teori dan konsep yang relevan dalam pembahasan suatu persoalan. Stainland “ di masa-masa sekarang ini,aktifitas pembangunan teori menjadi lebih rumit dikarenakan peningkatan keterlibatan pemerintah dalam kehidupan perekonomian, bertambahnya kompleksitas dalam hubungan ekonomi internasional, dan tekana pembangunan di Negara dunia ketiga”

Joe Oppenheimer “ setelah ekonom Keynesian mempersilakan peran politisi dalam perekonomian, teori ekonomi tidak lagi tertutup untuk variable-variabel politik.

Kaitan Ekonomi Politik dengan Kebijakan public

Disiplin ilmu ekonomi politik dimaksudkan untuk membahas keterkaitan antara berbagai aspek, proses, dan isntitusi politik dengan kegiatan ekonomi seperti produksi, investasi, pembentukan harga, perdagangan, konsumsi, dan lain sebagainya. Pembahasan ekonomi politik jelas terkait erat dengan kebijakan public mulai dari proses perancangan, perumusan, system organisasi, dan implementasi kebijakan public tersebut (arifin & rachbini)

Model-model ekonomi politik

Bagi kelompok ini studi ekonomi politik lebih sebagai tinjauan ekonomi atas berbagai kebijaksaan public yang dilakukan pemerintah. Kelompok ekonomi politik baru aliran ini berasal dari ekonomi politik neoklasik. Mereka ingin mengaplikasikan asumsi-asumsi, bahasa, maupun logika ekonomi neoklasik kedalam perilaku politik, bahkan pada seluruh rentangan pembuatan keputusan public maupun privat. Tekanan utama diberikan pada pasar(market), sedangkan pada versi ekonomi politik sosialis tekanan diberikan pada kekuasaan.

Anatara “isi” dan “konteks”

Hubungan sistematis antara ekonomi dan proses politik tersebut dapat dilihat dari tiga kemungkinan, pertama model ekonomi politik deterministic, kedua model ekonomi politik interaktif dan ketiga hubungan perilau yang berlanjut antara ekonomi dan politik.

Kelebihan model interaktif adalah bahwa model ini mampu memuaskan kebutuhan intelektual akan sifat kompherenshif sehingga kita dapat mengembangkan abstraksi realitas social yang sarat dengan komplikasi dan ambiguitas. Staniland menyimpulkan bahwa ekonomi politik bukan sekedar selera akademis sesaat. Sebaliknya ekonomi politik mengepresikan suatu upaya yang kontinu untuk membuat realitas yang begitu sulit dan rumit menjadi lebih sederhana. Hubungan yang sistematis antara peristiwa ekonomi dengan proses politik atau tidak, apakah teori yang dimaksud diberi label ekonomi politik atau tidak, adalah masalah kedua. Yang penting aialah teori tersebut dapat dijelaskan secara empiris atau tidak.

Menurut staniland proses pembangunan suatu Negara mungkin mengikuti salah satu dari kelompok berikut ; 1.liberalisme ortodoks 2. Kritik social liberalism 3a.ekonomisme dan 3b.politisme

Model liberalisme ortodoks memandang bahwa individu baik dilihat dari kepentingan maupun perilakunya lebih berperan. Model kritik social liberalism individu bertindak terpisah dari mayarakat. Metode kolektivitasme yang membutuhkan penjelasan social lebih lanjut dibagi atas perbedaan yang diterima oleh masyarakat dan Negara, yaitu ekonomisme dan politisme.

Pendekatan Politik Ekonomi atau Ekonomi Politik?

Menurut staniland pembaruan antara ilmu ekonomi dan ilmu politik bisa menghasilkan salah satu dari dua metode analisis berikut; 1. Metode analisis politik ekonomi yaotu penerapan cara pendekatan yang berasal dari terori poltik untuk memahamipermasalahan ekonomi. 2. Metode analisis ekonomi politik yaitu penerapan cara pendekatan yang bersumber dari teori ekonomi untuk memahami permasalahan politik.

Dalam metode analisis politik ekonomi teori politik dimanfaatkan untuk memahami berbagai permasalhan ekonomi,sebab berdasar teori ekonmi belaka tak mampu menerangkan secara memuaskan bagaimana suatu peristiwa ekonomi terjadi, bagaimana suatu proses ekonomi muncul atau bagaimana perilaku actor ekonomi dalam menghadapi proses atau peristiwa ekonomi tertentu.

Ekonomi Politik : Positif atau Normatif?

Pada awalnya ekonomi politik lebih bersifat historis dan normative ketimbang positif. Dari kajian yang awalnya lebih bersifat historis kemudian timbul keinginan untuk menjadikan ekonomi politik sebagai disiplin ilmu yang normative. Keinginan untuk menjadikan ekonomi politik sebagai disiplin ilmu yang bersifat normative adalah karna pakar-pakar ilmu social melihat begitu banyaknya kelemahan yang dijumpai dalam pendekatan ekonomi murni dari aliran ekonomi posiitif. Akan tetapi dengan semakin dikembangkannya metodologi ekonomi mikro oleh pakar neoklasik, ekonomi politik baru dari neoliberalisme maka akhir-akhir ini ekopol kembali mengarah ke disiplin ilmu positif.

Berbeda dengan bidang ilmu ekonomi atau ilmu politik, ilmu ekonomi politik positif menekankan perilaku ekonomi dalam proses-proses dan perilaku politik dipasar ekonomi. Studi ini terkait dengan upaya menjawab dua pertanyaan. Pertama bagaiman perbedaan yang diamati diantara institusi-institusi mempengaruhi hasil ekonomi dan politik diberbagai system social,ekonomi, dan politik. Kedua bagaimana institusi itu sendiri di pengaruhi oleh kepercayaan-kepercayaan ,preferensi dan strategi individu dan kolektif? Pertanyaan pertama adalah tentang keseimbangan dalam institusi sedangkan pertanyaan kedua adalah tentang institusi sebagai equlibra.

Rabu, September 16, 2009

MODEL-MODEL DEMOKRASI

Model-model Demokrasi Menurut Held

Model Demokrasi

Prinsip-prinsip Penilaian

Model I

Demokrasi Klasik

Warga negara seharusnya menikmati kesetaraan politik agar mereka bebas memerintah dan diperintah secara bergilir.

Model IIa

Republikanisme Protektif

Partisipasi politik merupakan sebuah kondisi yang penting bagi kebebasan pribadi; jika para warga negara tidak menguasai mereka sendiri, mereka akan didominasi oleh orang lain.

Model IIb

Republikanisme dan perkembangan

Para warga negara harus menikmati persamaan politik dan ekonomi agar tak seorang pun yang dapat menjadi penguasa bagi yang lain dan semuanya dapat menikmati perkembangan dan kebebasan yang sama dalam proses tekad diri bagi kebaikan bersama.

Model IIa

Demokrasi Protektif

Para penduduk membutuhkan perlindungan dari para pemimpin, begitu pula dari sesamanya, untuk memastikan bahwa mereka yang memimpin melaksanakan kebijakan-kebijakan yang sepadan dengan kepentingan-kepentingan secara keseluruhan.

Model IIIb

Demokrasi Developmental

Partisipasi dalam kehidupan politik penting tidak hanya bagi perlindungan kepentingan individu, namun juga bagi pembentukan rakyat yang tahu, mengabdi dan berkembang. Keterlibatan politik penting bagi peningkatan kapasitas individu ’yang tertinggi dan harmonis’.

Model IV

Demokrasi Langsung dan Akhir dari Politik

’Pembangunan yang bebas dari semuanya’ hanya dapat diraih dengan ’pembangunan yang bebas dari setiap orang’. Kebebasan membutuhkan berakhirnya eksploitasi dan terutama kesetaraan politik dan ekonomi yang benar-benar lengkap; hanya kesetaraan yang dapat menjamin keadaan-keadaan yang diperlukan untuk merealisasikan kemampuan manusia sehingga ’setiap orang dapat memberi’ sesuai dengan kemampuannya dan ’menerima apa yang mereka butuhkan’.

Model V

Demokrasi Kompetisi Elite

  • Metode pemilihan elite politik yang terampil dan imajinatif yang mampu mengambil keputusan-keputusan yang diperlukan dalam legislatif dan administratif.
  • Hambatan bagi kepemimpinan politik yang berlebihan.

Model VI

Pluralisme

Menjamin pemerintahan oleh minoritas dan, dengan demikian, kebebasan politik penghambat tumbuhnya faksi-faksi dengan kekuasaan berlebihan dan negara yang tidak responsif.

Model VII

Demokrasi Legal

Prinsip mayoritas merupakan sebuah cara yang efektif dan selalu diperlukan untuk menjaga individu-individu dari kesewenang-wenangan pemerintah dan mempertahankan kebebasan. Namun, bagi kehidupan politik, seperti kehidupan ekonomi, untuk menjadi kira-kira inisiatif dan kebebasan individu, kekuasaan mayoritas harus dibatasi oleh peraturan hukum. Hanya di bawah kondisi-kondisi tersebut, prinsip mayoritas dapat berfungsi dengan pantas dan bijak.

Model VIII

Demokrasi Partisipatif

Sebuah hak yang sama pada kebebasan dan pengembangan diri hanya dapat diperoleh dalam sebuah ’masyarakat partisipatif’, sebuah masyarakat yang membantu perkemangan sebuah keampuhan kolektif dan menyumbangkan pada formasi warga negara yang berpengetahuan yang mampu menerima sebuah kepentingan tetap dalam proses memerintah.

Model IX

Demokrasi Deliberatif

Persyaratan kelompok politik yang dilakukan dengan kesepakatan wagra negara yang bebas dan berdasarkan pada nalar. Kemampuan ”justifikasi mutual” keputusan politik merupakan dasar utama untuk mencari solusi permasalahn kolektif.

Model Xa

Otonomi Demokrasi

Orang-orang atau masyarakat harus menikmati hak yang setara dan selanjutnya, kewajiban yang setara dalam spesifikasi kerangka kerja politik yang menciptakan dan membatasi kesepakatan-kesepakatan yang disediakan oleh masyarakat; yaitu artinya, mereka harus bebas dan setara dalam menentukan kondisi kehidupan mereka sendiri, selama mereka tidak menyebarluaskan kerangka kerja ini untuk mengingkari atau menyangkal atau melanggar hak-hak orang lain.

Model Xb

Demokrasi Kosmopolitan

Dalam dunia yang penuh dengan hubungan global dan regional yang semakin intensif, dengan ’komunitas nasib’ yang saling melengkapi, prinsip otonomi membutuhkan sebuah penegakan dalam jaringan-jaringan regional dan global maupun pemerintahan lokal nasional.

MODEL-MODEL DEMOKRASI

Jumat, September 11, 2009

mimpi anak bangsa

andaikan aku bisa
bisa apa saja yang aku tak bisa
bisa bermain seperti yang lain
dan sekolah seperti yang lain

aku terdiam di pinggir trotoar
lalu lalang orang tak peduli
sedang apakah aku ini
seorang anak jalan yang berharap bisa membeli mimpi

aku ingin seperti mereka
namun keadaan tak dapat membuatku seperti mereka
aku harus bekerja tak seperti mereka
dan aku tak sekolah seperti mereka

kapan aku bisa membeli mimpi
atau aku pun sampai kapan tak dapat membeli mimpi
aku seperti barang jual beli
selalu menunggu tanpa pasti

debu jalanan mengotori jiwaku
dan sedikit mengikis perasaanku
aku mulai keras tak tertahankan
ingin rasanya ku meledakkan dunia
agar semua berakhir
dan kesedihanku akan mimpi
akan sirna dalam tiupan sangkakala

Rabu, September 02, 2009

Menimbang politik pengetahuan orde baru

Sepanjang era ode baru Negara memegang peranan terpenting dalam perbincangan tentang Indonesia dan ke-Indonesiaan dimana pada awal orde baru nasionalisasi kebudayaan menjadi sebuah titik awal dari pemerintahan yang harus menjadi dasar penting dalam pembentukan Negara kesatuan. Sering dalam pembahasan sering di bicarakan tentang ciri-ciri masyarakat Indonesia dan Negara Indonesia bagaimana kultur atau budaya ditiap daerah dan cerminan dari wilayah Indonesia. Lalu tentang cerita lalu bangsa ini bagaimana masa silam Indonesia dari zaman penjajahan, lalu masuk awal kemerdekaaan serta zaman setelah kemerdekaan hingga poeristiwa paling fenomenal yaitu reformasi di tahun 1998. Meletusnya peristiwa 98 karena adanya cita-cita bangsa yang sudah tidak sesuai lagi atau keluar dari cita-cita sebelumnya.

Melekatnya bangsa kita dengan sebutan Negara berkembang sudah lama kita ketahui, pada diskursi tersebut dijaga dengan sistematis oleh Negara, dan para ahli menyatakan dukungan rasionalitas. Melalui mekanisme control social dan sosialisasi secara berlapis dan pada system pemerintahan kita mengenal berbagsia istilah seperti checks and balance.

Mekanisme mempertahankan diskursi antara lain ada beberapa poin penting yaitu, baik pada tataran m akro yang mencakup sector paling luas,messo pertengahan maupun mikro dalam skub yang paling kecil. Adapaun cara lain yaitu lintas antar generasi dan filosofi presidfen menempatkan diri seperti bapak dan rakyat sebagai anaknya.

Ketika demokratisasi di gulirkan Negara sudah tidak bisa lagi menjadi sumber satu-satunya politik pengetahuan, antara lain dikarenakan berbagai sumber pengerahuan alternative bermunculan, masing-masing dengan kepentingan sendiri, antar kepentingan bisa berbeda atau bahkan bertentangan satu sama lain, penyebaran pengetahuan terjadi secara deras via media massa, penyebaran pengetahuan terjadi dalam ruang bebas. Jadi kemajuan iptek maupun derasnya arus globalisasi tidak lagi menghambat pengetahuan masyarakat akan sumber-sumber politik yang ada.

Rabu, Mei 13, 2009

12 mei 11 tahun reformasi

reformasi telah 11tahun berlalu,,tapi cerita dramatis di dalamnya belum juga usai. lihatlah belum adanya status yang jelas tentang hukum yang belum tuntas dari peristiwa naas itu, polemik antara reformasi kasus pelanggaran ham berat ataukah bukan masih menjadi pertanyaan hingga kini. lalu dari tuntutan reformasi pun semuanya belum tercapai walau telah di perbarui oleh tugu rakyat, semuanya belum terlaksana, siapa yang harus di persalahkan???

aksipun dadakan seali,aksi jam 1 siang namun pemberitahuan aksi pada jam 9 pada hari yang sama,apa yang terjadi di balik semua ini???

10 mei monas

detik-detik yang menentukan, pada hari itu komandan gf di pilih secara musyawarah. ada dua kandidat yaitu sdr Haren dan sdr Asep, dan hasil musyawarah menetapkan bahwa sdr asep di daulat sebagai komandan gf yang baru menggantikan kak hadi. sangat mengharukan peristiwa tersebut karena ini amanat yang sangat berat, selain itu kami juga anggota madya gf yang baru mengucapkan janji perjuangn kami.

Jumat, Mei 08, 2009

Darah dan Genta Pembebasan!

Ada sebuah kejujuran di mata malam
tentang pengamen kecil yang suaranya parau
kejujuran terminal tentang lelah yang tak tereja
menghiasi gaduhnya jalanan seakan berteriak
makin berat beban hidupku
namun keringat dan lunglai adalah syukurku
karena nasi hangat esok pagi
sebagai tenaga baru untuk aktifitas yang sama
kian sesak langit dengan keluh kesah anak-anak malam
yang dibesarkan dengan dosa dan baku hantam
bagai jamuan makan tanpa lidah
anyir tanpa selera

duhai semaput kaki yang tak henti berjalan
duhai mimpi yang tak terbeli
meski kata orang cita-cita dan mimpi memberi kehidupan
tapi bagiku sungai luka di tiap helaan nafas
hanya nasi dan periuk tanpa lauk
malu aku pada dirimu
yang membuatku berkhayal mampu berharta
sepertimu yang duduk tertawa di panggung sandiwara
yang diam saat ku tercabik kemiskinan
yang galau kala musim berganti
tapi kau tak hendak pergi
kembali memujaku
kawan-kawanku yang dungu karena si biru
bodoh karena serogoh
buntung karena sekantung

ah...mana kau tahu siapa aku
yang bersekutu dengan aib
karena aku aib bagimu
aku, saudara-saudaraku yang bertambah
dan kian bertambah
aku aib bagimu
aku si miskin
yang tak mengerti makna sampah
karena sampah ada di istana
sampah ada di panggung sandiwara
seonggok daging bernama manusia
lebih kerdil dari maknanya
tanpa asa hanya durja gulana

sesaat pagi datang
cahayanya tulus menyusuri relung-relung kota
teriknya membangunkan sang ibu yang tersudut di pinggiran terminal
sambil menggeliat ia berseloroh
pagi datang entah apalagi hari ini
harga sepotong harapan di bumi indonesia
bahkan selembar kain pun tak menutupinya kala dingin
nanar mataku merah darah
menatap paviliun mewah beralaskan permadani
tergeletak tak dipakai
karena pemiliknya sedang pelesir

ah...zaman yang kejam
tirani yang tak kunjung usai
biarlah mati mungkin mereka lebih senang
karena jumlah kami berkurang
kami mati tanpa kebanggaan
mati dibukit emas
mati dilumbung padi
mati didepan retorika kekuasaan

wahai jiwa yang teriris hatinya
tersayat nuraninya
akuilah bahwa mereka yang menguasai negeri ini
entah sampai kapan...

jika darahmu lebih berharga dari darah jutaan manusia yang terlunta
jika nyawamu begitu kau sayangi dari puluhan juta anak putus sekolah terisak di sudut jalan
jika matamu terlalu mudah terkatup daripada memandang dengan tangis iba penuh keharuan
kelak akhir hidup bangsa ini adalah
indonesia dan angan-angan perubahan....

bersenandung jiwa-jiwa yang gundah
dalam genderang pemberontakan
menabuh genta pembebasan
dari anak-anak pewaris pergolakan
sejarah itu bernama pemuda!
Padamu yang mengabdi dengan derai airmata dan lelah berkepanjangan
Sejarah itu darah!
Sejarah itu pena emas bertintakan cahaya!
Wahai pemberontak-pemberontak Intelektual
jual jiwamu untuk Rabb semesta Alam
dan lepaskan jiwamu dengan anyir darah perseteruan abadi
antara pembebasan dan tiran!

Negeri yang menjadi tanah pijakanmu
tempat keharuan mimpi anak jalanan yang tergusur dan lapar
yang terampas haknya untuk bahagia di negeri yang sama
padaMu kami mengabdi
padaMu...
dan Airmata tak akan ku usap sampai simbah luka menyayat daging
untuk mereka yang tergusur
mereka yang tak berdaya memperjuangkan haknya
padamu

karya

Abustomih Al Ishaq