ziddu.com

Minggu, Februari 21, 2010

metlit 17 February 2010

Abdi Saputra

4115 08 3278


metlit 17 February 2010


dalam kuliah ini yang menjadi awal pembahasan adalah mengenai tentang variabel penelitian, variabel penelitian diartikan sebagai gejala yang bervariasi yang diambil dari kata variabel. Atau dalam pengertian lain variabel adalah suatau atribut atau tanda yang dianggap mencerminkan atau mengungkapkan pengertian atau bangun pengertian. Mengungkapkan pengertian disini adalah mengungkapkan sesuatu yang sederhana sehingga jawaban yang diperoleh pasti dan tidak memerlukan waktu kajian yang cukup lama dan butuh literatur yang banyak juga, sebaliknya bangun pengertian adalah pengungkapan sesuatu dengan hasil pemikiran yang mendalam dan jawaban tentunya tidak akan singkat. Lalu selanjutnya variabel mempunyai nilai-nilai yang berbeda-beda, disini bisa dicontohkan seperti tinggi badan, kelas sosial, jenis kelamain dan indeks kecerdasan. Jika penelitian kuantitatif berorientasi pada variabel atau hasil maka penelitian kualitatif pada proses.


Selanjutnya kita akan membahas tentang klasifikasi variabel, dimana jenis dari klsifikasi variabel antara lain, variabel kategorik, lalu variabel dikotomi dan yang terakhir variabel kontinyu. Kita awali dengan variabel kategorik, variabel kategorik adalah atribut yang menjadi dasar klasifikasi variabel, bisa kita ambil contoh disini pekerjaan pokok ayah, daerah tempat tinggal, sekolah tempat belajar, dan bahasa dirumah. Bisa dikatan variabel jenis ini akan menimbulkan banyak jawaban. Yang kedua adalah variabel dikotomi, variabel kategorik yang paling sederhana, karena tidak menimbulkan jawaban yang banyak, atau pilihan yang sedikit. Contohnya seperti ini, pria-wanita, lulus-tidak lulus, tinggi-pendek. Dan yang terakhir adalah variabel kontinyu, dalam variabel ini memuat nilai-nilai dalam satu rentetan yang tak terbatas, seperti tinggi badan, berat badan, usia dan jarak. Dalam variabel ini tidak boleh menggunakan alat ukur yang terpatok.


Macam-macam variabel antara lain ada yang dinamakan variabel bebas dan yang kedua adalah variabel terikat. Dalam korelasinya variabel bebas biasanya dengan simbol “ x “ dimana dia yang mempengaruhi dan terikat dengan simbol “ y “ dia yang dipengaruhi. Keduanya di uji dengan metode korelasional. Hubungan antara kontribusi atau kausalitas. Bedanya jika kontribusi kita hanya melihat seberapa banyak x dapat mempengaruhi y, sedangkan kausalitas dengan menggunakan eksperimen kita mencari sebab dan mengukur akibat. Selain itu juga ada yang dinamakan variabel pengganggu, yang biasanya terjadi pada eksperimen.


Masalah penelitian yaitu persoalan-persoalan penelitian dibidang pendidikan adalahpertanyaan-pertanyaan tentang keadaan dilapangan pendidikan. ada beberapa hal yang menjadi nilai kelayakan masalah, yang pertama idealnya masalah tersebut hendaknya merupakan masalah yang pemecahannya akan memberikan kepada bangunan pengetahuan dibidang pendidikan, harus ada kesinambungan antara penelitian dan manfaat untuk pendidikan. Yang kedua persoalan tema yang diangkat idealnya adalah perasoalan baru, jangan yang sudah diteiliti orang lain. Selanjutnya persoalan terebut harusnya merupakan persoalan yang dapat diteliti. Yang terakhir persoalan itu harus sesuai bagi peneliti, misalkan menarik bagi peneliti, sesuai dengan bidang peneliti, dapat dilaksanakan peneliti dan yang terakhir waktu penelitian tersedia, jangan sampai kita tidak memiliki waktu untuk meneliti tersebut.

metlit 10 feb 2010

Abdi saputra

4115 08 3278

Metlit 10-02-10


Dalam tahap penelitian ada beberapa komponen yang harus diperhatikan, yang pertama adalah memilih masalah. Dalam menentukan masalah ini ada factor-faktor yang perlu diperhatikan, antara lain adalah pertanyaan penelitian. Pertanyaan penelitian ini harus didasarkan pada teri pendukung, kita harus memiliki literature atau handbook buku pegangan wajibnya. Yang kedua adalah tahap analisis, dalam poin ini kita harus lebih spesifik akan pada penelitian yang akan kita teliti, harus diasarkan pada literature yang ada, dalam tahap analisi ini kita juga sudah mulai memetakan konsep yang ada.
Tujuan ilmu pengetahuan itu ada beberapa tujuan yang ada, yang pertama adalah tujuan deskriptif, tujuan deskriptif ini dimana ilmu pengetahuan itu menggambarkan, atau secara substansi. Yang kedua adalah eksplanatori, yang ilmu pengetahuan itu memiliki tujuan menjelaskan atau menghubungkan, atau bias disebut adanya asas kausalitas atau sebab akibat. Yang ketiga ilmu pengetahuan itu memiliki tujuan prediktif, ilmu tujuannya untuk menduga apa yang akan terjadi. Jadi misalkan terjadi sebuah fenmena maka kita dapat memprediksi fenomena ini akan menghasilkan fenmena yang lain.
Ada tiga macam Kebenaran ilmiah yaitu, kebenaran kherensi atau disebut juga deduktif, yang berisikan tentang sesuai dengan teori yang ada. Selanjutnya ada yang dinamakan kebenaran korespndensi atau induktif yaitu melihat dari adanya fakta yang ada. Dan yang terakhir adalah kebenaran pragmatis, kebenaran berdasarkan nilai praktis atau kegunaan saja.
Ada beberapa sumber masalah penelitian, yaitukita bias lihat dari pengalaman, pengalaman siapa saja dan bleh dari buku atau literature. Selanjutnya deduksi dari teori dan yang terakhir aalah literature yang relevan, jangan mengambil yang kontemporer atau mudah basi.

Minggu, Februari 07, 2010

Metode penelitian tanggal 3 februari

Metode penelitian tanggal 3 februari
Dalam metode penelitian ada beberapa poin yang harus diperhatikan, yang pertama ada sumber pengetahuan yang pertama adalah pengalaman dimana pengalaman adalah sumber pengetahuan yang paling tua, setiap orang memiliki pengalaman berbeda dengan sudut pandang yang berbeda pula atau bias disebut juga subyektif. Dimana pengalaman mempunyai alat untuk menangkap respon melalui panca indra. Poin kedua dari sumber pengetahan adalah otoritas atau wewenang. Orang tentu akan percaya pada orang yang memiliki otoritas penuh pada masyarakat. Misalkan kepercayaan masyarakat pada tokoh agama seperti kiai atau ustad, ataupun filsuf terkenal seperti Aristoteles dan lainnya tanpa mempertanyakan sejauh mana kebenaran dari hasil pemikiran mereka. Yang ketiga adalah cara berfikir deduktif, cara ini bias disebut juga dengan silogisme, namun ada kekurangan dalam cara berfikir deduktif ini karena menarik kesimpulan premis atau mayor haruslah benar, jika tidak maka kesimpulan akan salah. Yang keempat adalah cara berfikir induktif dimana teori ini kebalikan dari deduktif, yaitu fakta terlebih dahulu dan baru teori. Dan yang kelima atau terakhir dari sumber pengetahuan adalah pendekatan ilmiah, yaitu komparasi atau gabungan dari teori berfikir deduktif dan induktif.
Selanjutnya langkah-langkah pendekatan ilmiah, yang pertama adalah perumusan masalah, tidak mungkin kita akan memulai suatu penelitian bila tidak ada masalah yang akan kita teliti. Yang kedua adalah, pengajuan hipotesis. Pengajuan hipotesis diajukan setelah perumusan masalah, dan menjadi jawaban sementara dari masalah yang diajukan. Yang ketiga ada cara berpikir deduktif, dimana disini adalah proses pengumpulan teeori-teori yang berkaitan erat dari masalah yang diteliti. Yang keempat ada pengumpulan dan analisis data, dan yang terakhir adalah penerimaan atau penolakan hipotesis. Dalam pengujian hipotetis haruslah bersikap netral, jangan ada kesimpulan sebelum ada penelitian dan tidak ada berprasangka.
Pengertian dari hakikat ilmu adalah pengetahuan yang dapat dipercaya. Pengetahuan yang ilmiah. Ilmu adalah serangkaian konsep dan skema konseptual yang saling berkaitan dan yang berkembang sebagai hasil eksperimen dan pengamatan serta yang bermanfaat bagi eksperimen selanjutnya.
Asumsi ilmuwan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain yaitu, pertama kejadian yang diteliti bersifat taat hokum atau tertib, ada hokum kausalitas atau sebab dan akibat. Yang kedua kebenaran ilmu pada akhirnya diperoleh secara tuntas hanya dari pengamatan langsung.
Selain asumsi ilmuwan ada hal yang menjadi sikap para ilmuwan, yang pertama ilmuwan itu harus bersikap skeptic, yaitu ilmuwan sangsi atau ragu sehingga memunculkan sikap tidak puas pada hanya satu informasi yang didapat dan tidak mudah percaya. Yang kedua ilmuwan haruslah objektif, apa adanya dan tidak berpatokan pada apa yang ia yakini. Yang ketiga adalah berrorientasi pada fakta bukan nilai (value). Dan yang terakhir adalah sistematik, tidak boleh memahami informasi secara sepotong-sepotong, atau ada yang dipisahkan dan focus.
Teori memiliki definisi yaitu suatu himpunan pengertian (construct/concept) yang saling berkaitan, batasan serta proposisi yang menyajikan pandangan yang sistematis tentang gejala-gejala dengan jalan menetapkan hubungan yang ada diantara variable-variabel dengan tujuan untuk menjelaskan serta meramalkan gejala-gejala tersebut.
Macam-macam teori antara lain, teori induktif yang teori ini berdasarkan fakta dan teori deduktif atau hipotesis yang berpatokan pada penyertaan umum. Kegunaan teori itu sendiri yaitu meringkas dan menyusun pengetahuan, menjelaskan dan member arti hasil penelitian, member keterangan sementara tentang peristiwa yang diamati, meramal gejala yang akan terjadi dan yang terahir merangsang perkembangan pengetahuan yang baru.
Teori itu sendiri memiliki beberapa cirri-ciri, cirri-ciri teori antara lain yang pertama teori harus dapat menerangkan fakta, yang kedua teori harus konsisten dengan fakta, yang ketiga teori harus memberi cara pembuktian kebenarannya dan terakhir teori harus merangsang penemuan baru.
Dalam pengertiannya hakikat penelitian adalah penelitian dapat dirumuskan sebagai penerapan pendekatan ilmiah pada pengkajian suatu masalah. Ini adalah cara untuk mendapatkan informasi yang berguna dan dapat dipertanggungjawabkan serta tujuannya adalah untuk menemukan jawaban terhadap persoalan yang berart, melalui penerapan prosedur-prosedur ilmiah.
Tahap-tahap penelitian yang pertama adalah memilih masalah, yang kedua adalah tahap analisis, yang ketiga adalah memilih strategi penelitian dan mengembangkan instrument penelitian, yang keempat mengumpulkan dan menafsirkan data serta yang kelima melaporkan hasil penelitian tersebut.