ziddu.com

Rabu, Oktober 28, 2009

untukmu pemuda Indonesia

entah apa yang terfikir dibenak tuhanku
apa kah ini sudah aturan yang jelas atau suratan
aku terbuang di negeri yang porak poranda ini
tak ada yang dapat diharapkan darinya
tak satupun
tapi aku tidaklah diciptakan untuk menyerah pada keadaan
dan pasrah untuk mengutuki nasib yang terjadi
akulah yang harus menjadi pilar perubahan
dari akhir sebuah kehancuran

namun apakah aku bisa dalam kesendirian?
dimana yang lain tak ada satupun yang mampu bertahan
sekedar mengingat romantisme belaka
padahal perjuangan ini milik kita bersama
kita terlahir untuk generasi ini
bukan untuk mempertahankan generasi yang sudah menjadi angan
ayolah kawan kita bergerak bersama
bersama jauh lebih dari pada sendiri
berhenti atau mundur berarti hancur
jangan siakan apa yang ada
karena kita tak tau adanya
apa yang terjadi di kemudian hari
yang kita tahu hanya saat ini kita berjuang untukmu negeri



mari rayakan hari sumpah pemuda kali ini bukan hanya karena latah semata

Kamis, Oktober 01, 2009

ekonomi politik

Latar Belakang Lahirnya Ekonomi Politik

Ilmu ekonomi politik bisa dianggap sebagai disiplin ilmu baru dan bisa juga disebut sudah tua, disebut baru karena di Indonesia sendiri ilmu tersebut bau diajarkan dalam dua decade terakhir, lalu dusdah tua karena telah di bahas oleh filsuf seperti Aristoteles. Ekonomi politik lebih berkembang pada abad ke-14 saat transisi raja ke para saudagar atau dikenal dengan era merkantilisme. Praktik yg dilakukan para saudagar(merchant( yg sangat merugikan kaum petani tidak disukai oleh Francis Quesnay,yg disebut pandangan Fisiokratisme.

Ilmu ekonomi politik baru memperoleh bentuk pada pertenganhan abad 18 dituislnya The Wealth of Ntaions oleh Adam Smith pada tahun 1776. Pakar ekonomi klasik yang paling awal mengenbangkan disiplin ilmu ekonomi politik adalah David Ricardo. Lalu juga ada Thomas Malthus dan john stuart mill.

Ilmu ekonomi dengan ilmu politik semakin rukun berkat karya Kenneth Arrow, Mancur Olson, William Riker, james Buchanan dan Gordon Tullock. Mereka mengembangkan apa yang disebut ekonomi politik baru dengan dua macam : teori pilihan rasional dan teori pilihan public. Penggunaan metode analisis ekonomi politik dikembangkan lebih lanjut oleh pakar-pakar ekonomi yang tergabung dalam aliran institusional(Dorodjatun Kuntjoro jakti, 1991)

Lembaga-lembaga Ekonomi dan sitem Ekonomi Politik

Ilmu ekonomi pada intinya mengajarkan bagaimana mansuia atau sekelompok manusia membuat pilihan-pilihan terbaik, seperti yg dikemukakan oleh Paul Samuelson “ilmu ekonomi ialah studi mengenai bagaiman orang dan masyarakat memilih, dengan atu tanpamenggunakan uang untuk memanfaatkan sumber-sumber daya produktif yang langka demi memproduksi berbagai komoditi dari waktu kewaktu dan mendistribusikannya untuk dikonsumsi, saat ini maupun di masa depan, oleh berbagai orang dan kelompok dalam masyarakat.”

Inti masalah ekonomi adalah kelangkaan(scarcity),ada empat masalah utama ekonomi yaitu, alokasi, produksi, distribusi dan konsumsi. Masalah alokasi terkait dengan penjatahan sumber daya yg ada, lalu produksi tentang pengolahan menjadi sebuah barang dengan nilai guna, distribusi dengan transportasi dan konsumsi akan kepuasan konsumen yg tiada habis.

Lembaga-lembaga Ekonomi

Dalam pengalokasian sumber daya dan pendistribusian hasil-hasil produksi untuk konsumsi, ada beberapa lembaga ekonomi yang perlu diketahui, yaitu: altirisme, anarki, pasar, dan pemerintah. Alturisme adalah pola alokasi dan distribusi atas dasar system dan hubungan pemberian timbale balik-saling membantu. Lalu anrki adalah pola alokasi dan distribusi tanpa disertai hokum dan aturan, yang lebih banyak mengandalkan kekuatan dan kekuasaan. Jika perlu dalam upaya memperebutkan sumber daya yang langka akan ditambahdengan sifat licik dan penipuan.

Lembaga ketiga yg lebih baik sekaligus lebih efisien untuk mengalokasikan sumber daya adalah penggunaan mekanisme pasar. Melalui pasar, alokasi sumber daya dilakukan dengan kekuatan permintaan dan penawaran. Dan lembaga terakhir yang digunakan untuk mengalokasikan sumber daya mendistribusikan hasil-hasil produksi untuk konsumsi adalah pemerintah.

System-sistem Ekonomi Politik

Kinerja perekonomian suatu Negara ditentukan oleh banyak factor, anatara lain yaitu: 1. Kebijaksanaan-kebijaksanaan ekonomi yang dijalan kan pemerintah, 2. Lingkungan dimana perekonomian tersebut beroperasi,dan 3. System ekonomi politik yang digunakan.

Menurut Gregory dan Stuart, system ekonomi mencakup mekanisme, pengaturan pengorganisasian, dan aturan-aturan untuk membuat dan melaksanakan keputusan-keputusan tentang alokasi sumber daya yang terbatas jumlahnya. Dan perbedaan definisi sebagai berikut:

1. Organisasi pengaturan pengambil keputusan

2. Mekanisme penyebaran informasi dan kordinasi

3. Hak kepemilikan kekayaan produktif

4. Mekanisme penetapan berbagai tujuan dan system intensif

Klasifikasi pertama, yaitu organisasi pengaturan pengambil keputusan, suatu perekonomian disebut terpusat(centralized) atau otoritas terpusat. Sebaliknya system terdesentralisasi(decentralized) jika keputusan ekonomi dipegang oleh unit-unit ekonomi yang lebih rendah.

Klasifikasi yg ke dua ada dua macam mekanisme yg dapat digunakan yaitu mekanisme perencanaan dan mekanisme pasar. Untuk klasifikasi yang ketiga ada tiga kemungkina yang pertama kekuasaan berada di privat maka terjadi system kapitalisme, lalu yang kedua kekayaan produktif milik public, dan yang ketiga milik kolektif atau kooperatif.

Klasifikasi terakhir untuk menggerakkan orang atau atau unit ekonomi agar melakukan aktivitas ekonomi bisa digunakan intensif materi atau moral.

Table klasifikasi system-sistem ekonomi

klasifikasi

kapitalisme

Sosialisme pasar

sosialisme

Organisai pengaturan

Pengambilan keputusan

Lebih terdesentralisasi

Lebih terdesentralisasi

Lebih terpusat

Mekanisme penyebaran informasi & koordinasi

Lebih ditentukan oleh pasar

Lebih ditentukan oleh pasar

dominan

Pemilik kekayaan produktif

Dominan privat

Dominan Negara dan/kolektif

Dominan negara

System intensif

Dominan materi

Materi dan moral

Materi dan moral

Kaitan antara Ekonomi dan Politik

Ekonomi

Arti atau istilah ekonomi bisa kita definisikan pertama, ada yang memaknai ekonomi sebagai cara melakukan sesuatu, seperti dalam istilah ekonomis atau kalkulasi ekonomi yang konotasinya adalah efisiensi. Kedua,ada yang memaknai ekonomi sebagai aktivitas untuk mendapatkan yang di inginkan. Ketiga, ekonomi sebagi institusi seperti ekonomi pasar atau ekonomi komando.

Politik

walau konseppolitik tidaklah sejelas konsep ekonomi,konsepsi politik banyak sekali. Ada yang mengartikan politik sebagai “siapa yang mendapat apa,kapan,dan bagaimana”(lasswell,1936): “perjuangan untuk mendapatkan kekuasaan”(Morgenthau,1960): “seni dan ilmu tentang pemerintahan”.

Jika politik diartikan sebagai pemerintah, politik adalah mesin politik formal Negara secara keseluruhan. Jadi politik disini mencakup semua aktifitas proses dan struktur pemerintah.

Jika politik diartikan sebagai public, politik merujuk pada periastiwa-peristiwa yang melibatkan banyak orang. Jika politik diartikan sebagai otoritas pengalokasian, arti politik dan ekonomi menjadi mirip sebab keduanya dimaksudkan sebagai metode alokasi.

Definisi Ekonomi Politik

Hubungan antara ekonomi dan politik bisa bermakna eksplanatori(menjelaskan bagaimana keduanya terkait) dan juga bersifat normative(bagaimana seharusnya sifat perkaitan di antara kedua disiplin ilmu tersebut)

Dari buku yang ditulis Martin Staniland What a Political economy makna dari ekonomi politik yaitu: sebuah studi tentang teori social dan keterbelakangan. “mengacu pada masalah dasar dalam teori social: hubungan antara politik dan ekonomi. Isu ini memiliki dua sisi baik eksplanotori maupun normative. Isu ini menimbulkan pernyataan mengenai bagaimana kedua proses tersebut saling terkait dan mengenai bagaimana seharunya mereka terkait”

Menurut Caporao & Levine pada awalnya ekonomi politik dimaksudkan untuk memberikan saran mengenai pengelolaan masalah-masalah ekonomi kepada para penyelenggara Negara. Albert O . Hirschman dalam Essay in Tresparing: Economics to Politics and Beyond, ekonomi politik memang merupakan penjajahan dari ilmu ekonomi kedalam ilmu politik. Sebagai salah satu disiplin ilmu yang lebih kompherenshif, ekonomi politik lahir dari berbagai upaya yang dilakukan untuk menemuakn sinergi, mengisi kekosongan yang tidak dijumpai dalam satu disiplin ekonomi atau disiplin politik saja.

Sebagian ekonom terutrama aliran neoklasik, umumnya menilai bahwa pendekatan ekonomi politik ini lebih interior disbanding pendekatan analisis ekonomi murni dalam upaya memahami peristiwa ekonomi, proses ekonomi maupun perilaku actor-aktor atau factor ekonomi.

Cakupan Ilmu Ekonomi

Ekonomi politik merupakan kajian yang sangat kompherenshif, membahas banyak segi dan bersifat interdidipliner,tidak hanya melibatkan ilmu ekonomi dan politik, tetapi kadang-kadang juga ilmu social, budaya, hokum dan psikolog. Karena sifat kajian yang bersifat interdisipliner masalah barupun timbul kita semakin sukar menetukan batasan-batasan kajian dan dengan sendirinya juga sulit membangun teori dan konsep yang relevan dalam pembahasan suatu persoalan. Stainland “ di masa-masa sekarang ini,aktifitas pembangunan teori menjadi lebih rumit dikarenakan peningkatan keterlibatan pemerintah dalam kehidupan perekonomian, bertambahnya kompleksitas dalam hubungan ekonomi internasional, dan tekana pembangunan di Negara dunia ketiga”

Joe Oppenheimer “ setelah ekonom Keynesian mempersilakan peran politisi dalam perekonomian, teori ekonomi tidak lagi tertutup untuk variable-variabel politik.

Kaitan Ekonomi Politik dengan Kebijakan public

Disiplin ilmu ekonomi politik dimaksudkan untuk membahas keterkaitan antara berbagai aspek, proses, dan isntitusi politik dengan kegiatan ekonomi seperti produksi, investasi, pembentukan harga, perdagangan, konsumsi, dan lain sebagainya. Pembahasan ekonomi politik jelas terkait erat dengan kebijakan public mulai dari proses perancangan, perumusan, system organisasi, dan implementasi kebijakan public tersebut (arifin & rachbini)

Model-model ekonomi politik

Bagi kelompok ini studi ekonomi politik lebih sebagai tinjauan ekonomi atas berbagai kebijaksaan public yang dilakukan pemerintah. Kelompok ekonomi politik baru aliran ini berasal dari ekonomi politik neoklasik. Mereka ingin mengaplikasikan asumsi-asumsi, bahasa, maupun logika ekonomi neoklasik kedalam perilaku politik, bahkan pada seluruh rentangan pembuatan keputusan public maupun privat. Tekanan utama diberikan pada pasar(market), sedangkan pada versi ekonomi politik sosialis tekanan diberikan pada kekuasaan.

Anatara “isi” dan “konteks”

Hubungan sistematis antara ekonomi dan proses politik tersebut dapat dilihat dari tiga kemungkinan, pertama model ekonomi politik deterministic, kedua model ekonomi politik interaktif dan ketiga hubungan perilau yang berlanjut antara ekonomi dan politik.

Kelebihan model interaktif adalah bahwa model ini mampu memuaskan kebutuhan intelektual akan sifat kompherenshif sehingga kita dapat mengembangkan abstraksi realitas social yang sarat dengan komplikasi dan ambiguitas. Staniland menyimpulkan bahwa ekonomi politik bukan sekedar selera akademis sesaat. Sebaliknya ekonomi politik mengepresikan suatu upaya yang kontinu untuk membuat realitas yang begitu sulit dan rumit menjadi lebih sederhana. Hubungan yang sistematis antara peristiwa ekonomi dengan proses politik atau tidak, apakah teori yang dimaksud diberi label ekonomi politik atau tidak, adalah masalah kedua. Yang penting aialah teori tersebut dapat dijelaskan secara empiris atau tidak.

Menurut staniland proses pembangunan suatu Negara mungkin mengikuti salah satu dari kelompok berikut ; 1.liberalisme ortodoks 2. Kritik social liberalism 3a.ekonomisme dan 3b.politisme

Model liberalisme ortodoks memandang bahwa individu baik dilihat dari kepentingan maupun perilakunya lebih berperan. Model kritik social liberalism individu bertindak terpisah dari mayarakat. Metode kolektivitasme yang membutuhkan penjelasan social lebih lanjut dibagi atas perbedaan yang diterima oleh masyarakat dan Negara, yaitu ekonomisme dan politisme.

Pendekatan Politik Ekonomi atau Ekonomi Politik?

Menurut staniland pembaruan antara ilmu ekonomi dan ilmu politik bisa menghasilkan salah satu dari dua metode analisis berikut; 1. Metode analisis politik ekonomi yaotu penerapan cara pendekatan yang berasal dari terori poltik untuk memahamipermasalahan ekonomi. 2. Metode analisis ekonomi politik yaitu penerapan cara pendekatan yang bersumber dari teori ekonomi untuk memahami permasalahan politik.

Dalam metode analisis politik ekonomi teori politik dimanfaatkan untuk memahami berbagai permasalhan ekonomi,sebab berdasar teori ekonmi belaka tak mampu menerangkan secara memuaskan bagaimana suatu peristiwa ekonomi terjadi, bagaimana suatu proses ekonomi muncul atau bagaimana perilaku actor ekonomi dalam menghadapi proses atau peristiwa ekonomi tertentu.

Ekonomi Politik : Positif atau Normatif?

Pada awalnya ekonomi politik lebih bersifat historis dan normative ketimbang positif. Dari kajian yang awalnya lebih bersifat historis kemudian timbul keinginan untuk menjadikan ekonomi politik sebagai disiplin ilmu yang normative. Keinginan untuk menjadikan ekonomi politik sebagai disiplin ilmu yang bersifat normative adalah karna pakar-pakar ilmu social melihat begitu banyaknya kelemahan yang dijumpai dalam pendekatan ekonomi murni dari aliran ekonomi posiitif. Akan tetapi dengan semakin dikembangkannya metodologi ekonomi mikro oleh pakar neoklasik, ekonomi politik baru dari neoliberalisme maka akhir-akhir ini ekopol kembali mengarah ke disiplin ilmu positif.

Berbeda dengan bidang ilmu ekonomi atau ilmu politik, ilmu ekonomi politik positif menekankan perilaku ekonomi dalam proses-proses dan perilaku politik dipasar ekonomi. Studi ini terkait dengan upaya menjawab dua pertanyaan. Pertama bagaiman perbedaan yang diamati diantara institusi-institusi mempengaruhi hasil ekonomi dan politik diberbagai system social,ekonomi, dan politik. Kedua bagaimana institusi itu sendiri di pengaruhi oleh kepercayaan-kepercayaan ,preferensi dan strategi individu dan kolektif? Pertanyaan pertama adalah tentang keseimbangan dalam institusi sedangkan pertanyaan kedua adalah tentang institusi sebagai equlibra.